BERKAWAN DALAM KEBERAGAMAN

by - November 11, 2017

Assalaamu'alaikum!

Negara kita tercinta ini penuh dengan perbedaan. Indonesia memiliki berbagai suku, ras, dan agama. Mulai dari Sabang sampai Merauke dan berjajar pulau-pulau (apaan sih, kayak gak nyambung aja, hehe). Mulai dari suku Jawa, Madura, Sunda, Batak, sampai Dayak. Dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. Alangkah indahnya bila perbedaan tersebut menyatukan, terutama dalam hal berkawan.

Saat SD, saya belum merasakan 'indahnya perbedaan' dalam berkawan, mungkin karena saya bersekolah di sekolah Islam yang mayoritas siswanya beragama Islam. Apalagi karena saya angkatan pertama dalam SD tersebut, jadi kawan saya saat SD bisa dibilang 'itu-itu' saja. Alhamdulillah, saat SD saya sudah bisa memahami indahnya perbedaan dalam berkawan, kok.

Perbedaan dalam berkawan mulai terasa saat SMP. Saya bersekolah di SMP negeri favorit di kotaku. Banyak sekali teman baru dari berbagai sekolah dasar asal karena dari SD-ku yang diterima di SMP tersebut jumlahnya 11 orang saja (maklum angkatan pertama dengan jumlah alumni 37 siswa aja). Alhamdulillah, saya bisa 'melebur' dan akrab dengan kawan-kawan baru saya, bahkan banyak yang akrab hingga sekarang.

Indahnya perbedaan dalam berkawan sangat terasa saat kuliah. Tempat kuliah saya, yaitu Fakultas Kedokteran sebuah universitas swasta di Surabaya, ((katanya siihh)) terkenal isinya 'Cina-cina' semua. Padahal nggak lhoo, setauku universitas itu milik yayasan TNI AL jadi menerima semua yang berminat masuk universitas tersebut tanpa pandang bulu. Saat OSPEK, saya mendapatkan banyak kawan baru dari berbagai kota, ada yang dari Madiun, Nganjuk, Jombang, bahkan ada yang dari luar pulau seperti dari Makassar, Sampit, hingga Riau. Bahkan niih, saya akrab dengan beberapa kawan yang saya kenal mulai pertama kali OSPEK Universitas hingga sekarang. Pernah sih ada kejadian 'unik', saat kuliah semester pertama, saya ngumpul-ngumpul dengan kawan akrab saya sejak OSPEK universitas, saking akrabnya, sampai 'dicurigai' kakak senior gara-gara 'nge-geng' sebab dikira kami berasal dari satu golongan tertentu seperti satu sekolah, padahal kami masing-masing berasal dari kota yang berbeda-beda. Tapi, alhamdulillah, aman-aman aja sih dengan kakak senior itu hehehe. Alhamdulillah juga, sampai sekarang ini, saya masih akrab dengan kawan-kawan saya itu.

Inti dari postingan ini adalah, PERBEDAAN TIDAK BERARTI DALAM BERKAWAN, justru perbedaan itu membuat hidup berteman menjadi lebih indah. Benar tidak?

Saya merasa 'miris' sekali dengan isu-isu SARA yang (kadang-kadang) terjadi di Indonesia. Tak hanya di negara kita, di luar negeri masih banyak banget isu rasisme. Padahal kita ini berbeda-beda loh, dan perbedaan menyatukan kita dalam satu planet, ya nggak sih? Jadi, tak perlu deh bullying gara-gara ada perbedaan. Yuk, satukan perbedaan dalam pertemanan!

(Maafkan ke-tidak jelas-an postingan ini karena postingan ini buat #1minggu1cerita dengan tema KAWAN, hehehe. Maafkan yaa)


Wassalaamu'alaikum!






You May Also Like

3 komentar

  1. Ciiiiil tulisanmu kejar DL banget siiiih 😆😆

    BalasHapus
  2. teriamaksih atas informasinya dan jangan lupa kunjungi kami di http://rahma-store.com/sabun-jerawat-batu/

    BalasHapus
  3. Pelangi indah karena berbeda. Hanya yang berpikiran sempit saja, melihat perbedaan jadi perpecahan.

    Kenal dengan beranekaragam budaya, adat, keyakinan membuat memperluas wawasan,dan tidak perlu takut merubah iman. Kebanyakan ketakutan berbaur dengan perbedaan takut kalah imannya, ya buat yang picik. Justru dengan begitu, semakin terasah.

    Nikmati keragaman dengan keakraban satu sama lain, berbeda itu indah 👍✌

    BalasHapus