DAMAR GUMILAR

Assalaamu'alaikum!

ini foto lama yaaa

Kayaknya sudah lebih dari 2 minggu saya nggak ngeblog, rasanya blog ini seperti 'mati suri'. Mati, lalu hidup lagi (kok serem yaa). Okay, saya mau cerita kenapa saya absen ngeblog selama 2 minggu belakangan ini karena kalian pasti tahu kalau saya (insyaAllah) rajin ngeblog tiap minggu, hehehe.

Jadi, saat ini saya sedang menjalani kepaniteraan dokter muda bagian departemen kesehatan anak (sok resmi aja bahasanya) dan selama 2 minggu ini saya sedang sibuk dengan mengerjakan tugas dan ujian yang beruntun banget, mulai dari tugas responsi kasus pasien, laporan kasus pasien dan presentasi materi, ujian OSCE (objective structured clinical examination), juga mini ceX (mini clinical evaluation exercise). FYI, intinya ujian OSCE dan mini ceX adalah semacam ujian praktek sebagai calon dokter, gituu....

Sebenarnya, ada alasan lain kenapa saya lama nggak ngeblog, salah satunya adalah RASA MALAS. Entah kenapa kayak nggak mood buat ngeblog. Mungkin karena kesibukan saya menyiapkan presentasi dan ujian menyebabkan saya malas untuk menulis blog. Sebagai penghilang rasa malas ngeblog, saya alihkan dengan menulis review produk di Female Daily Network. Ya, saya punya aplikasi yang membahas mengenai produk-produk kosmetik dan bisa kalian lihat pendapat dari masing-masing pengguna aplikasi ini. Kalian bisa melihat produk-produk yang sudah saya review loh! Selama saya 'bermain' aplikasi Female Daily, ada seorang pengguna aplikasi tersebut (karena konsepnya seperti instagram) mengomentari postingan saya yang ternyata 'pembaca setia' blog saya. Dia bilang bahwa dikira saya nggak update blog lagi dan 'ketemu' lagi dengan saya lewat aplikasi ini. Jujur, disitu saya merasa terharu karena ada yang sangat menantikan postingan saya, terutama skincare review.

Kak Ros juga menyemangati saya untuk tetap ngeblog apapun keadaannya. Sempat nggak sempat diusahakan untuk selalu ngeblog agar pembaca blog tahu kalau saya masih tetap 'hidup' menulis blog walaupun isinya curhatan receh kayak gini, hehehe. Insya Allah sih, saya bakalan sempet-sempetin nulis blog walaupun lagi sibuk begini yaa.

Sudah yaa, saya mau fokus belajar dulu karena minggu depan saya akan ujian longcase, semacam ujian praktek calon dokter dihadapan dokternya (penguji) langsung dan menjelaskan kasus pasien tersebut. Saya mau belajar dulu. Doakan saya agar dimudahkan dan dilancarkan serta lulus ujian ini yaa. See you on my next post!


Wassalaamu'alaikum!

Assalaamu'alaikum!



1. MELIHAT KE 'BAWAH' DAN BERSYUKUR


2. SADAR (DIRI) TERHADAP KESEHATAN


3. PEKERJAAN DOKTER ITU 'LUAS'

Assalaamu'alaikum!


Beberapa hari terakhir ini, saya tertarik untuk menonton dan mengikuti kasus penipuan penyedia jasa umroh yang sedang marak belakangan ini. Baik itu melihat di televisi maupun melihat di kanal youtube ketika saya ketinggalan berita di televisi. Banyak hal yang membuat saya 'kaget' tentang kasus ini. Saya tak menduga bahwa salah satu tersangka dari kasus ini adalah desainer baju muslim kondang di Indonesia. Awalnya saya salut dengan wanita ini ketika saya melihat kisah perjuangannya dari jaman susah hingga menjadi desainer kondang saat ini. Tapi tak disangka bahwa kini desainer itu harus berhadapan dengan hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya bersama tersangka lainnya yang merupakan suami dan adik kandungnya.

Ketika saya menonton video mengenai kasus penipuan ini di youtube, banyak sekali berita mengenai kehidupan tersangka yang sangat mewah, mulai dari hobi jalan-jalan keluar negeri hingga memiliki barang-barang mewah. Bahkan, ditayangkan pula "room tour" dari rumah mewah yang dimiliki tersangka. Rumah tersebut selayaknya istana.

Hati saya semakin miris melihat korban-korban penipuan itu. Bahkan, ada pensiunan guru juga penjual telur yang sudah menabung beberapa tahun hanya untuk ingin menjadi tamu Allah di tanah suci, dan uang itu "hilang" begitu saja akibat kasus ini. Saya merasa sedih dengan kondisi ini. Katanya sih, dugaannya uang-uang hasil dari puluh ribuan calon jamaah yang gagal berangkat itu digunakan untuk membiayai jamaah yang sudah daftar sebelumnya serta untuk "membiayai" gaya hidup tersangka. Entahlah. Hanya diri mereka dan Tuhan yang tahu.

Selain sedih melihat kejadian ini, hal ini justru membuat saya 'tersentil' agar selalu bersyukur. Mungkin beberapa dari kalian merasa bersyukur ketika mendapatkan harta yang melimpah. Ya, semua orang ingin mendapatkan harta melimpah, kaya raya secara materi. Rumah yang besar, bertaburkan emas, perabotan yang didapatkan secara khusus. Pada intinya, manusia tidak pernah puas.

Namun, saya sependapat dengan sahabat saya, Sarah, yang menyatakan bahwa yang kaya, banyak harta belum tentu tahu cara menikmati hidup. Bahkan, masih ada yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang diinginkan kala masih belum puas dengan yang sudah dimiliki.

Tak perlu bergelimang harta agar bisa bersyukur, ingatlah bahwa masih bisa bernapas, makan dengan nikmat, mendapatkan kasih sayang dari keluarga, pasangan, ataupun sahabat sudah merupakan nikmat yang perlu disyukuri.

Saya berharap tak pernah bosan untuk mengingatkan diri sendiri juga teman-teman agar selalu melihat kondisi yang lebih buruk. Masih banyak yang perlu kita syukuri. Semoga kita semua selalu bisa menjadi insan yang pandai bersyukur.


Wassalaamu'alaikum!