CERITA HATI : PELAJARAN BERHARGA DARI RESPONSI

by - Juni 28, 2016



Selasa, 28 Juni 2016 pukul 08.00 pagi adalah saat yang ditunggu untuk ujian akhir stase jiwa di RSJ Lawang. Prosesnya seperti responsi gituu (mungkin yang dokter atau dokter muda tau lah yaa istilah ini), namun "dikemas" dalam bentuk ujian akhir stase (karena sistem ujian di kampusku berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya). Aku diuji oleh psikiater dr. Wini Agus, SpKJ dan bimbingan responsi aku dibimbing oleh dr.Amalia.

Selama ujian, dr. Wini Agus menanyakan padaku beberapa pertanyaan seputar kesehatan jiwa, mulai dari penyakit-penyakit, diagnosisnya, sampai pengobatannya. Alhamdulillah, semua kujalani dengan lancar, walaupun selama ujian selalu tegang, gugup, cemas, yaaaa "sindrom" orang mau ujian lah yaa. Alhamdulillah juga, dapat nilai 70 sih, hehe, tapi itu termasuk lulus kok, hehehe, emang dokter psikiaternya kalo ngasih nilai baik banget. Terima kasih ya, dr. Wini Agus, Sp.KJ! Hihihi.

Setelah ujian, aku diminta dr. Amalia untuk ngobrol-ngobrol sebentar sekitar 5 menit. Obrolan 5 menit itu digunakan untuk mengevaluasi hasil performance selama aku ujian tadi dan ada beberapa obrolan yang justru membuatku diingatkan sama beliau mengenai beberapa hal.

Kita diberi pengumuman bahwa aku akan diuji oleh dr.Wini Agus, SpKJ dan dibimbing oleh dr. Amalia sebenarnya adalah TAKDIR yang sudah ditetapkan oleh Allah swt. Pasti Allah swt punya maksud kenapa diuji oleh beliau. Ternyata, dr. Wini Agus kalau memberi nilai itu baik banget dan pasti lulus, dan bila aku dibimbing dr. Amalia ternyata beliau bukan hanya pembimbing responsi yang baik, namun juga menginspirasi dan memotivasi diri kita.

Sama seperti dalan kehidupan sehari-hari, misalnya dalam hal pertemanan, kita kenal, berteman dengan seseorang itu semua pasti ada maksud baik dari Allah swt yang kita hanya bisa menerkanya. Apalagi kalau temanmu itu tiba-tiba menyakitimu (mungkin), itu mungkin adalah ujian dan takdir juga dari Allah yang pasti ada hal indah dan hidayah yang bisa kamu dapatkan. Oh ya, kalian juga mesti bersyukur apabila kamu mendapatkan teman bahkan sahabat yang baik, itu juga "hadiah" berupa takdir dari Allah swt lho!

Aku juga menceritakan pada beliau bahwa aku memiliki riwayat autis dan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) sehingga aku tidak bisa berkonsentrasi dan fokus saat belajar karena aku gak bisa diam. Nah, beliau menjelaskan tentang arti KEIKHLASAN. Beliau mengatakan bahwa aku terkena autis dan ADHD ini adalah takdir juga dari Allah swt. Seperti tadi, tentang aku diuji oleh siapa, aku magang dokter muda stase jiwa di Lawang, itu adalah takdir dari Allah swt dimana aku harus ikhlash dengan ketetapan Allah. Kalau ikhlash dengan segala kekuranganmu baik kekurangan fisik atau batin atau yang lainnya serta ikhlash dengan semua ketetapan Allah swt, semua perjalanan hidup pasti bisa kamu lalui.

Dr. Amalia juga mengatakan bahwa aku sebenarnya motivasiku kurang kuat untuk menjadi seorang dokter. Buktinya dilihat dari performance-ku ketika ujian, sepertinya terlihat banget kalau aku tuh belajarnya kurang maksimal. Bener banget sih, jujur aku merasa tak mampu menghapal satu buku ngeplek sama titik komanya sampai dikira aku melecehkan dr. Wini Agus, SpKJ (astaghfirullah...). Di situlah aku cerita bahwa hambatan belajarku adalah rasa MALAS yang kadang-kadang menghampiri, apalagi ketika dalam kondisi capek setalah seharian cos-schap. Beliau mengatakan bahwa kalau kamu PASSION YANG KUAT, pasti kamu nggak akan merasa capek dan rasa malas pun bisa hilang. Memang, passion-ku adalah ingin menjadi DOKTER YANG BAIK DAN AMANAH, juga ingin menjadi penulis/blogger yang bisa menginspirasi banyak orang seperti blogger idolaku, Andra Alodita , hehehe. So, kalau kalian punya PASSION di bidang apa aja, kejarlah yang kuat passion-mu itu. Ingatlah quote "MAN JADDA WAJADA", siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil! Semangat yaa!!

Dokter pembimbingku juga mengajarkan bahwa setiap pembicaraan adalah doa. Kalau kamu berbicara yang negatif, misalnya kamu merasa gak mampu, maka kamu akan merasa gak mampu beneran karena apa yang kita ucapkan itu mempengaruhi pikiran (mind) kita sehingga "hasilnya" berupa perilaku. Jadi, yuk mulai sekarang berbicara atau mengucapkan kata-kata yang positif yang bisa membuat diri kita bersemangat menjalani hidup dan menjadi orang yang lebih baik, pastinya!

Beliau juga berpesan bahwa sifat-sifat buruk dalam diriku seperti mudah cemas, gugup, rasa malas itu HARUS DIHILANGKAN PELAN-PELAN. Menurut beliau, kalau misalnya aku bisa tenang saat ujian, InsyaAllah ujianku pasti bisa.

Satu lagi, kalau kita mengerjakan sesuatu dengan ikhlash Lillahi Ta'ala, kita pasti mampu melakukan pekerjaan dengan baik. Jadi, apa yang kita lakukan (selama itu baik dan positif) diniati sebagai ibadah pada Allah swt ya..

Itu aja yang bisa aku sharing ke kalian. Aku merasa bersyukur banget bisa dibimbing oleh dr. Amalia selama aku berada di RSJ dr.Radjiman Wediodiningrat, Lawang. Terima kasih, dr. Amalia atas spiritual motivation-nya. Aku harap, postingan ini bisa menjadi pengingat khususnya buat diriku sendiri dan kalian yang membaca postingan ini agar semangat menjalani pekerjaan kalian. Semoga menginspirasi!




Wassalaamu'alaikum!

You May Also Like

0 komentar