PENGEN CARI DUIT SENDIRI

by - Mei 19, 2018

Assalaamu'alaikum!




Setelah kalian lulus S1, apa yang bakal kamu lakukan? Cari pekerjaan atau kuliah lagi? Atau malahan berwirausaha? Well, sebelumnya saya mengucapkan selamat ya bagi kalian yang hendak lulus S1, semoga ilmu kalian selama perkuliahan bisa bermanfaat dan berguna. Serta saya ucapkan juga bagi kalian yang sudah mendapatkan pekerjaan setelah lulus S1, semoga kalian bisa betah kerja di tempat yang kamu impikan dan semoga rezekinya dilancarkan sehingga kalian sudah bisa cari duit sendiri dari gaji selama kamu kerja. Bagi kalian yang lagi kuliah S2, semoga cepat lulus, hehehe. Ngomongin masalah cari duit sendiri, jujur nih saya pengen sedikit 'curhat' mengenai perasaan saya saat ini. Bisa dibilang ini my random thought selama setahun belakangan ini.

Seperti yang sudah kalian tahu bahwa saya sedang menjalani kepaniteraan dokter muda (by the way, bentar lagi saya mau selesai koasnya, doakan saya ya), yang mana saya menuntaskan sarjana kedokteran, yang mana pula saya telah selesai S1 alias Strata 1. Biasanya kebanyakan lulusan S1 setelah itu adalah mencari kerja, lalu diterima kerja, kemudian dapet gaji alias dapat duit. Berarti dalam hal ini kalian sudah dapat cari duit sendiri bukan? Nah, bagi saya yang setelah lulus sarjana kedokteran menjalani kepaniteraan dokter muda, jujur aja saya NGIRI banget dengan teman-teman saya yang sudah lulus sarjana lalu dapet kerjaan tetap sehingga dapat duit, apalagi kalau saya melihat instastory teman-teman saya yang memperlihatkan keseharian mereka di kantor bersama kawan mereka. Dan saya juga IRI banget dengan teman-teman saya yang juga berwirausaha yang bisnisnya juga sangat inspiratif seperti jajanan kekinian, industri handmade fashion yang bisa mendunia, atau bikin perusahaan startup seperti media cetak, media online ataupun yang lainnya. 

Kenapa saya IRI dengan mereka? Kalau menurut saya, mereka itu sudah mendapat pekerjaan dan sudah dapat gaji sendiri, at least menurut saya mereka sudah bisa mandiri, terutama secara finansial. Sedangkan saya yang masih menjalani masa kependidikan dokter, SPP udah mahal banget, belum beli buku yang wajib dibeli, bayar ujian, dan berbagai pembayaran administrasi lainnya, dan memang sih orang tua masih memberi saya uang saku bulanan alias masih minta uang jajan, hehe. Kadang-kadang saya berpikir bahwa saya pengen banget tidak memberatkan orang tua secara finansial, saya kepengen banget bisa cari duit sendiri yang halal dan sesuai passion sehingga saya bisa 'lepas' secara finansial sih tapi tetap dibimbing oleh orang tua saya (uang saku bulanan tetap terus ya Pak, Bu, hehehehe). Hmmm, mungkin gini ya, saya tuh pengen banget ngerasain 'susahnya cari duit' gitu kali ya. Mungkin saya membutuhkan sedikit 'tantangan' selain belajar menjadi seorang dokter yaitu dengan bekerja dan mencari penghasilan sendiri. Karena saya kepengen membeli apa yang saya inginkan dengan hasil jerih payah sendiri. Kebetulan saya kepengen banget beli hape (lagi, wkwkwk) dengan hasil jerih payah sendiri.


Kalian pasti tahu dengan kata mutiara dari Bapak Ridwan Kamil yang menyatakan "Pekerjaan paling menyenangkan di dunia adalah hobi yang dibayar", betul tidak? Nah, saya kepengen banget bisa menghasilkan duit dari hobi saya yaitu menulis. Biasanya, zona nyaman saya hanya menulis di blog pribadi saja. Tapi, semakin lama semakin saya rajin menulis postingan di blog, entah kenapa saya ingin sedikit 'merambah' keluar dari zona nyaman saya yaitu mencoba menulis di media online. Sebenarnya saya sudah menulis (baru) satu artikel saja di Hipwee Community di sini sekitar 4 bulan yang lalu. Namun saya belum menulis lagi di sana karena kesibukan saya sebagai dokter muda. Tak hanya di Hipwee Community, tapi juga menulis di Beauty Journal by Sociolla (SOCO.ID alamatnya) dan saya hanya menulis sekitar 2 artikel saja (dan itu saya ambil dari blog pribadi saya) lalu saya belum melanjutkan lagi dengan alasan yang sama. Kurang lebih sekitar satu tahun yang lalu, saya sempat ditawari oleh teman saya untuk bekerja di suatu media sebagai content creator dan kalau saya diterima saya bakalan satu tim dengan teman saya yaitu yang sudah diterima sebagai graphic designer. Saya kepengen banget mengambil pekerjaan itu, tapi saya maju mundur dan bingung apakah saya jadi mengambil pekerjaan itu atau lewatkan kesempatan itu mengingat jadwal kepaniteraan dokter muda saya yang tidak memungkinkan. Bahkan teman saya itu menyemangati saya untuk melamar di media tersebut. Namun, orang tua saya tidak menyetujui karena menurut pandangan orang tua saya, kalau bekerja kantoran seperti itu pasti bakalan dikejar deadline dan khawatir kalau saya tidak bisa konsentrasi dengan koas saya. Selain itu, menurut Ibu saya bekerja di bidang fashion (karena media online yang saya pengen lamar itu membahs mengenai fashion) itu merupakan hal yang 'feminis'.  Jadi, saya putuskan untuk melewatkan kesempatan itu. Teman saya makin menyemangati saya, menurutnya, hal ini bagian dari proses pendewasaan saya, belajar mencari pengalaman bekerja mengingat teman saya tahu kalau saya sangat manja. Namun, apalah daya, saya memutuskan untuk tidak jadi melamar di media online itu dan saya tetap fokus untuk per-koas-an saya sembari tetap menulis di blog pribadi.

Kenapa saya kepengen bekerja di dunia 'jurnalistik' terutama di media online? Saya terinspirasi oleh kakak-kakak tim editorial dari Female Daily Network yaitu Kak Annetta Darandri, Kak Ochell, dan Kak Nadila Dara. Tak hanya menonton video-video di youtube channel-nya saja, tapi juga membaca artikelnya, walaupun berhubungan dengan dunia kecantikan sih. Apalagi pendiri website kecantikan ini yaitu Hanifa Ambadar, Affi Assegaf, dan Novita Imelda (Ci Nopai) awal didirikannya karena sama-sama hobi menulis. Tapi, saya juga membaca di media online lain seperti Hipwee, IDN Times, woop.id, BeautyJournal by Sociolla, ataupun Vemale.com.  Tapi, saya hanya tertarik dengan jurnalistik mengenai dunia lifestyle saja, saya tak pernah tertarik dengan membuat artikel mengenai politik apalagi membuat berita, males banget sih, hehehe.

Saya sempat berpikiran untuk berwirausaha karena saya ngiri banget dengan teman saya yang mempunyai bisnis usaha sendiri. Awalnya saya kepengen banget bikin clothing line karena saya kepengen banget bikin baju yang sesuai dengan kepribadian saya dengan warna-warna aman seperti hitam, putih, abu-abu, navy, atau warna pastel, juga earthy tone. Tapi, banyak banget kendalanya, terutama Ibu saya yang tak setuju karena bisnis di bidang fashion adalah hal yang 'feminis' (meskipun itu bisnis distro cowok dan sebagainya). Selain itu, saya sempat berpikiran untuk membuat media online di bidang lifestyle khusus Lumajang, awalnya sih tujuannya media online ini menjadi 'wadah' buat penulis atau blogger Lumajang untuk menulis artikel lifestyle di media online khusus Lumajang, tapi hambatannya banyak banget. Banyak pro kontra deh pokoknya. 

Masalah gaji, selama saya koas ini juga mendapatkan 'gaji' loh dari pihak kampus, tapi kalau ditotal yaa sekitar kurang lebih 500 ribuan selama saya koas ini. Sampai saat ini saya masih bingung gimana caranya cari duit yang sesuai dengan hobi saya namun tidak mengganggu 'karir' kedokteran saya karena perjalanan masih panjang menjadi seorang dokter, apalagi saya juga bercita-cita menjadi dokter spesialis yang otomatis saya harus mengambil kuliah lagi. FYI, kuliah spesialis ibarat kuliah S2, walaupun bisa mengambil S2 ke mana aja seperti managerial ataupun kalau mau jadi dosen. Sebenarnya, setelah selesai koas ini (lalu ujian nasional UKDI dan OSCE Nasional) harus menjalani program Internship yang sebenarnya mendapatkan gaji dari pemerintah, namun saya pengen 'menantang' diri saya sendiri untuk susahnya mencari duit dengan cara yang halal dan sesuai dengan passion. Akhirnya, saya memutuskan untuk mulai menulis di media online lagi seperti Hipwee, BeautyJournal by Sociolla, juga IDN Times. Sebenarnya yang berpotensi menghasilkan uang adalah kalau menulis ke IDN Times, namun saya sudah menulis beberapa artikel namun belum ada satupun yang berhasil dimuat, masih pending sih istilahnya. Hitung-hitung melatih kesabaran dan mengerti bahwa cari uang itu susah, serta mengasah kemampuan menulis saya.

Sekian curhatan receh saya malam ini. Mungkin ini gak penting banget buat dibaca (namanya juga curhatan ngasal yang berasal dari lubuk hati yang terdalam, hehehe), tapi semoga kalian bisa mengambil hikmah dan mengerti apa yang saya rasakan (halaaahhhh). Mungkin, ada yang menawari saya pekerjaan? Wkwkwkwk. See you on my next post!



Wassalaamu'alaikum!

You May Also Like

10 komentar

  1. Ishlaaaaah, sepanjang ini kamu mau curhat ke aku via wa? keder ntar jarimu XD

    Mungkin sama seperti aku ya cil, yang Ibu nggak mengijinkan aku untuk menjadikan bloger sebagai profesi utama. Kata Ibu, aku harus ada profesi tetap, sementara ngeblog itu penghasilan sampingan.
    Ya mungkin kita sama sih, kamu gak boleh lepas dari profesi dokter toh?
    entah aku nanti akan berprofesi menjadi apa, hahaha. Yang jelas, aku akan menikah dulu, lalu tinggal di Solo (calonku orang Solo), nyari kerja di Solo, pokoknya harus cari kerja, kerja apapun, yang penting bukan ngeblog, hahhaa
    ya udah deh
    toh, restu Ibu itu yang terbaik

    Mungkin kamu belum menemukan saja, apa hikmah di balik larangan Bu Rini yang tidak mengijinkanmu kerja di bidang fashion. Suatu hari, kamu akan tau jawabannya, lalu bersyukurlah

    Solusi dari aku... Berhubung kamu harus fokus koas dan lanjut S2 kedokteran, ya udah fokus di situ. Tapi tetep nulis. Nulis di blog sama portal lainnya.

    Jangan lupa... dijadwal...
    Misal: senin ngisi blog sendiri, rabu ngisi di hipwee, jumat ngisi di soco.id, begituuu

    aku juga lagi menerapkan seperti itu sih di blogku, tapi lebih ke arah tema atau penentuan tema. Misal: senin tentang aku atau keluarga, rabu tentang kuliahku atau organisasiku, jumat tentang travelingku. Kalaupun nanti aku ikut lomba, rencananya kuposting hari kamis, lalu catatan travelingku ditunda hari sabtu. Tapi tatananku yang kayak gini agak rusak dikit-dikit sih kalau ada postingan wajib yang tidak sesuai hari yang kutentukan. Misal, jadwal collabs blogging, postingan lomba yang mendadak, ataupun mendadak curhat, hahaha

    Yang jelas, aku pengen nerbitin postingan 3 kali seminggu. Soalnya dua bulan lalu sempat vakum. Terus kasihan orang2 yang datang ke blogku, eee postingannya masih jadul. Makanya kuupdate terus. Apalagi tahun lalu aku rajin nulis sampai terbit 150 artikel dalam setahun. Harusnya sih meningkat ya. Makanya ini aku usahakan lagi untuk update terus

    Oh ya, soal yang tulisan pending2 mulu. Ya wajar sih namanya juga portal media yang harus menjaga kualitasnya. Soalnya, belum tentu gaya bahasa kita itu yang dicari oleh portal tersebut, atau alasan lainnya. Yang jelas, mereka punya alasannya sendiri dan kita harus bisa menghargai keputusan mereka.

    Kalau artikelmu pending selama 1 bulan di portal A, maka langsung alihkan ke portal B, kalau belum diterima juga, ya alihkan ke portal C, nah kalau belum dapat kabar baik juga, ya posting saja di blogmu. Hitung2 nambah traffic organic

    Yang jelaaas, kamu harus tetep nulis ciiil. nggak peduli kalau blogmu sepi komentar, toh pageviewnya banyak toh. Ya aku komentarnya banyak, tapi pageviewnya nggak banyak2 banget, hahaha. Palingan tertolong sama tulisan lama yang paling banyak dicari (traffic organic). Apalagi... blogku isinya nggak penting2 amat. Soalnya isinya curhatan. hahaha

    Hmm kupikir, orang-orang macam kita ini Cil, yang berpendidikan tinggi, yang diharapkan keluarga untuk menjadi orang sukses karena udah disekolahin tinggi-tinggi, rasa-rasanya nggak mungkin menjadi ngeblog atau nulis sebagai profesi utama. Ya bisanya hanya sebatas profesi sampingan yang sesuai hobi, sembari melepas lelah dari profesi utama tadi. Jadi... mari kita menjalani apa yang ada, tanpa mengutuk apapun yang telah terjadi, karena masa depan harus ditaklukkan

    Hohohoooo
    Semangat ciiiiiil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wiiiissssss..


      Nah, aku mikirnya juga gitu kalau nulis itu sampingan aja. Apalagi aq kadang2 kalau nulis pas lagi mood buat nulis, gak terikat jadwal. Tapi ada niat sih jadwal nulis di portal online kayak gitu..

      Mungkin alasan ortu gak bolehin bisnis karena ribet kali yaa, kudu ngurus perijinan tempat, modal, untung rugi, dan berusaha supaya tetap bertahan, dkk-nya

      Hapus
  2. cobaan full timer blogger berasa dah.....
    dan saya pun gagal jadi full timer blogger

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya gak full timer blogger sih, cuma kepengen challenge lebih aja sih hehe

      Hapus
  3. Aku sampai saat blm nulis ke media online, hipwee cuma punya akunnya doang

    BalasHapus
  4. Ngeblog itu menurut aku emang jangan di jadiin sebagai "kerjaan", karena bakalan ada beban tersendiri nya karena harus post sesuatu yang wajib setiap hari nya.. Ngeblog itu bagusnya jadi hobi aja.. Yang kalo sempet bikin konten kalo gak ya udahh.. Gak ada beban sama sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget! malah rasanya jadi beban dan fokus utama justru terbengkalai. Capek juga sih buatku kalo menjadikan blogger menjadi pekerjaan utama karena kudu mikirin konten secara konsisten dan itu ngga gampang karena kudu mikir viewers dsb

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Gila kak found this website and jdi suka pol ama gaya penulisan kakak. Im writing blog juga sih. Tpi kayaknya masih bnyk to learn a lot. Gonna make u panutan ku kak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaa, terima kasih. Haduuh, aku ngga ada apa-apanya dibanding blogger2 kece lainnya! Keep writing dan tetap semangat ya!

      Hapus