DAMAR GUMILAR

Tau gak sih, beberapa koleksi outfit pada postingan personal style saya sebagian besar saya beli secara online dan kebanyakan adalah merek lokal favorit saya. Saya suka banget membeli baju-baju, tas, bahkan sepatu di merek-merek tersebut. Gara-gara saya membeli di merek-merek tersebut, teman-teman saya (terutama yang suka belanja) pada "keracunan" untuk ikutan beli di situ karena banyak yang bilang outfit yang saya pakai sehari-hari sangat bagus, berkualitas, namun harganya juga terjangkau.

Awal mula kenapa saya menykai brand fashion lokal terutama yang jualannya lewat online sebenarnya "asal nemu" aja sih. Kebetulan saya ingin mencari suatu outfit dan cari di 'mbah google' tentang online shop yang menjual outfit yang sedang saya cari. Ternyata, kece-kece banget loh produk lokal Indonesia! Modelnya bagus-bagus, kualitasnya sangat diacungi jempol, harganya juga terjangkau. Saat ini ada 3 brand fashion lokal yang menjadi favorit saya dan saya rajin stalking instagram dan websitenya.

1. ADORABLE PROJECTS INDONESIA (www.adorableprojects.com)

saya memakai sepatu Lidaho Black Quilted Sneakers

Saya menyukai merek sepatu lokal buatan Bandung ini sejak kuliah semester 3. Waktu itu saya sedang tergila-gila dengan oxford shoes. Susah banget nyari yang ukurannya pas berdasarkan panduan ukurannya. Tapi beruntung banget bisa menemukan merek sepatu ini, karena modelnya BANYAK BANGET YANG SAYA SUKA, harganya lumayan terjangkau, dan kualitasnya oke banget, lumayan awet kok!

Sebenarnya, merek ini isinya sepatu cewek, meskipun sebenarnya ada lini brand khusus cowok tapi harganya sangat mahal. Akan tetapi, saya melihat banyak model sepatu yang seharusnya cewek malahan menurutku kalau dipakai cowok bisa tetap terlihat macho, contohnya beberapa model sandal, sepatu boots dan sneakers berwarna polos dan netral seperti marun, hitam, dan biru dongker itu oke banget buat cowok.

Gak hanya jual sepatu, tapi merek ini juga terkenal dengan koleksi aksesoris seperti kalung, tas, baju, juga outerwearnya seperti Parka dan Bomber Jacket. Kisaran harganya mulai dari 35ribuan sampai 280ribuan untuk barang ready stock. Kalau sepatunya, kamu bisa custom model sepatu sendiri, harganya sangat bervariasi tergantung modelnya, biasanya sih mulai dari 250ribuan seingetku.

2. GIYOMI (IG : @GIYOMI.ID)

Saya memakai Black shirt-nya Giyomi For Men dan Soft Cream Palasso Pants

Saya memakai plaid shirt (lupa namanya) dan Black Palasso Pants

Kalau untuk berpakaian sehari-hari, saya suka pakai kemeja merek ini. Selain modelnya simpel dan bagus, nyaman dipakai serta harganya cukup terjangkau untuk ukuran brand lokal apalagi bikin sendiri. Brand ini berasal dari Surabaya, yang punya mahasiswi Unair (kata temenku). Produk andalannya adalah celana favorit saya, Palasso Pants yang memiliki beraneka ragam warna, mulai dari warna-warna netral, warna pastel, dan juga warna ngejreng seperti hijau. Selain itu, juga ada plaid shirt, flannel shirt, outerwear, sampai basic t-shirt. Mungkin kalau kamu lihat akun instagram giyomi pasti kamu mengira kalau ini merek baju cewek. Tapi tenang aja buat para cowok, karena model celana Palasso Pants dan Jogger Pants serta flannel shirt bisa dipakai cowok dan juga punya lini brand sendiri yaitu Giyomi For Men.

3. COTTONINK (www.cottonink.co.id)

salah satu model sweater dari Cotton Ink

Saya tahu brand ini gara-gara Kak Andra Alodita yang suka memakai baju brand ini. Ternyata pemilik brand ini adalah temannya Kak Andra, yaitu Ria Sarwono dan Carline Darjanto. Di antara semua brand yang aku sebutkan tadi, ini harganya yang lumayan pricey karena kisaran harganya mulai dari 170ribu hingga 500ribuan untuk lini brand Studio.

Saya suka dengan model sweater dan kemeja oversizednya yang simpel, bagus, nyaman, dan mencerminkan "Damar Gumilar" banget yang menyukai baju kegedean sedikit dengan detil-detil unik seperti two tone atau colorblock namun berwarna netral, juga motifnya sederhana seperti gingham atau striped berwarna biru muda. Meskipun kalau model kemejanya (bukan shirtdress) kependekan, namun saya tetap nyaman menggunakannya.

Itu aja 3 brand fashion favorit saya.


Wassalaamu'alaikum!

Saya penggemar berat lip balm. Hampir tiap hari saya selalu menggunakannya karena bibir saya selalu kering, meskipun saya berusaha mencegahnya dengan minum air mineral, tidak menjilat-jilat bibir. Saya rajin banget mengaplikasikan pelembap bibir di mana pun dan kapan pun saat bibir saya terasa sangat kering.

Tapi, untuk menemukan lip balm yang benar-benar cocok itu sangat sulit. Kebanyakan kurang melembapkan di bibir saya. Mulai dari yang harganya murah sampai yang paling mahal (gak sampe 50 ribu sih). Namun akhirnya, saya menemukan pelembap bibir yang cocok untuk bibir saya yang super kering ini!

Yap, ini dia! SENSATIA BOTANICALS LEMONHEAD LIP SMACK. Saya suka banget sama lip balm ini. Kenapa sih?? Yuk, ke reviewnya!

Sebelumnya, saya mau ngasih tahu sedikit tentang brand Sensatia Botanical ini. Brand ini berfokus pada produk kosmetik yang organik. Meskipun produknya tak hanya perawatan wajah, namun juga perawatan badan seperti koleksi sabun batangan, bahkan minyak essensial yang memiliki berbagai macam varian. Produk perawatan wajah dan badannya sangat aman untuk kulit yang sensitif. Beberapa bulan yang lalu, saya membeli beberapa barang dari Sensatia Botanical yang sudah sempat saya bahas pada postingan mengenai Haul saya.

Yang akan saya review kali ini adalah Lemonhead Lip Smack. Produk pelembap bibir dari Sensatia Botanical memiliki varian, selain Lemonhead, juga ada Botanical Lip Protection, Cocoa & Honey Lip Bliss,  dan Vanilla & Mandarin Lip Hydrate. Saya memilih yang varian Lemonhead karena dibayangan saya Lemonhead memiliki wangi Jeruk yang sangat enak.

PACKAGING

Menurut saya tidak ada yang spesial dari kemasan produk ini. Labelnya khas Sensatia Botanicals dengan tulisan sederhana, berwarna hijau-putih. Sayangnya stikernya gampang ngelethek. Lip balm ini dikemas dalam bentuk jar. Sebenarnya kurang higienis sih, namun jar ini berwarna coklat sepertinya untuk melindungi kerusakan produk akibat sinar matahari. Produk ini memiliki ukuran 20g jadi sangat banyak untuk ukuran pelembap bibir, apalagi packagingnya travel friendly.

TEXTURE

Tekstur produk ini seperti balsem namun cukup lembut, sehingga mudah mengambil produknya. Warna isi produknya kuning karena mengandung lemon namun saat diusapkan ke bibir tidak ada warnanya.

Saya sangat tergila-gila dengan produk ini karena SANGAT MELEMBAPKAN SEHARIAN! Saking tergila-gilanya, meskipun bibir saya lagi gak kering, saya tetap mengoleskannya karena WANGINYA ENAK BANGET! PARAH! Seperti namanya, Lemonhead, pelembap bibir ini memiliki aroma buah lemon yang sangat segar, menenangkan, dan juga gak ganggu sama sekali! Enak banget deh pokoknya! Saking enak banget wanginya, saya suka menggunakan ini sebagai solid perfume. Saya aplikasikan di titik nadi agar wangi.

WHY I LOVE IT?

WHY I DISLIKE IT?

• Packagingnya kurang higienis.

Kesimpulannya, saya sangat suka dengan pelembap bibir ini. Saya pikir pelembap bibir ini adalah HOLY GRAIL LIP BALM saya!

Wassalaamu'alaikum!

Assalaamu'alaikum!

Saat ini saya sedang berada di Madiun, Jawa Timur. Saya akan berada di sana selama 5 minggu. Lah, ngapain 5 minggu di Madiun? Sebab, saya lagi 'magang' di departemen Bedah RSUD dr.Soedono, Madiun. Kalau mungkin saya sempat 'magang' di RSJ Lawang, Malang di departemen Jiwa, kali ini saya mendapat tugas dinas di luar Surabaya, yaitu Madiun.

Click here -> WHEN I WERE IN LAWANG

MINGGU, 26 MARET 2017

Sebelum saya menceritakan perjalanan saya di Madiun selama minggu pertama ini. Saya mau menceritakan persiapan saya sebelum ke Madiun dan persiapannya itu BENAR-BENAR MENDADAK! Sebab, minggu ke-5 departemen bedah di RSAL dr.Ramelan saya kebagian jaga UGD selama seminggu penuh. Lalu, saya diijinkan pulang hari Minggu pagi jam 6. Sebenarnya, saya sudah menyicil barang bawaan seminggu sebelumnya, tapi hanya yang esensial kayak baju, pakaian dalam, handuk, dan alat mandi. Karena tiket kereta saya jam 9 pagi, saya sampai KELUPAAN membawa buku-buku penting Bedah seperti Buku Urologi karangan Basuki, buku ajar Ilmu Bedah karangan Wim Du Jong, dan buku-buku penting lainnya. Setidaknya, buku penting seperti buku catatan Dokter Muda, catatan kakak senior, dan buku ATLS pasti terbawa.

Kemudian, saya bergegas menuju Stasiun Gubeng, Surabaya. Saya naik kereta Ranggajati kelas Eksekutif jam 9 pagi. Kata Ibu saya, ini adalah kereta baru, jurusannya dari Cirebon-Jember. Keretanya bagus dan bersih. Sepanjang perjalanan sekitar 3 jam, saya merasa nyaman naik kereta ini.

Sessampainya di sana, saya dijemput oleh teman saya yang sudah sampai duluan. Setelah itu, langsung menuju ke tempat tinggal saya selama 5 minggu ke depan, yaitu DEKOST yang terletak di Jalan Bali no.83 Madiun. Lokasinya lumayan dekat dari rumah sakit. Ruangannya......jujur aja sih sangat sempit, tapi buat 5 minggu ke depan saya rasa sudah cukup nyaman untuk tinggal di sana.

Tak beberapa lama kemudian dari kosan, saya dan teman-teman saya langsung menuju SUNCITY MALL. Tujuannya sih buat jalan-jalan aja, tapi saya ingat ada beberapa barang yang belum sempat kebawa karena terburu-buru saat persiapannya, jadi saya belanja aja di supermarket di sana. Malam harinya, kami makan-makan deh, tapi aku lupa makan di mana aja, seingetku malam itu makan Pecel Pojok deh.

SENIN, 27 MARET 2017

Hari itu adalah hari pertama kami magang di departemen Bedah RSUD dr.Soedono Madiun. Hari itu diisi dengan orientasi mengenai ruangan-ruangan di rumah sakit serta ruangan apa aja yang boleh "dihinggapi" oleh para dokter muda. Kami disambut hangat oleh Pak Bhaskoro dan dokter-dokter bedah di sana. Ternyata ada dokter yang merupakan kakaknya teman akrab saya dan ayah dari senior saya yang sangat terkenal di kampusku.

SELASA, 28 MARET 2017

Hari itu diawali dengan periksa pasien bedah di bangsal di rumah sakit. Lalu, visite oleh dokter PPDSnya. Lalu kembali ke kos deh.

Highlight dari Minggu ini adalah HARI INI. Jadi, setelah bekerja di rumah sakit sebentar, kami sekelompok berencana liburan ke TELAGA SARANGAN, MAGETAN. Kami berangkat kira-kira pukul 11.00, perjalanan menempuh sekitar 1 jam. Sesampainya di sana, kami langsung menuju tempat speed boat. Tapi, saya gak ikutan karena saya gak punya celana lagi, hehehe. Kalau basah, besok mau pake celana apa? Wkwkwk. Setelah itu, kami makan sate kelinci yang jujur aja udah penasaran banget. Rasanya ENAK BANGET, bumbunya pas, gak terlalu manis, gak terlalu pedas, daing kelincinya juga empuk banget, lebih empuk daripada daging ayam sih menurutku. Mungkin makan kelinci itu rasanya 'gak tega' banget karena kelinci itu adalah hewan yang sangat lucu dan menggemaskan, tapi karena kelinci kan halal, jadi gak ada salahnya untuk mencoba sesuatu yang baru.






RABU, 29 MARET 2017

Hari selanjutnya langsung diisi dengan magang di rumah sakit, kebetulan mulai hari rabu sampai jumat kedapatan jaga Poli Bedah Saraf, tapi tugasnya hanya anamnesa pasien, memeriksa tensi, suhu tubuh, dan melakukan rawat luka dan angkat jahitan.

Siang harinya, kami makan di DEPOT ES SEGER. Menu terkenal di sana adalah menu es buahnya dengan berbagai variasi isi. Tak hanya menu es buah, tapi juga ada menu makanannya seperti nasi goreng ataupun mie ayam. Nama menu es buahnya juga menarik sih, seperti Es Putri Salju ataupun Es Cinderella yang sebenarnya merupakan singkatan. Mohon maaf banget lupa untuk motret tempat itu, hehehe.

Malam harinya, kami membeli tahu telor dekat jalan raya (kalau gak salah sih). Rasanya enak banget dan harganya 8 ribu doang! Saya sampai bungkus untuk sahur keesokan harinya.

KAMIS, 30 MARET 2017

Kalau hari Kamis itu kegiatannya sih seperti biasa. Namun karena saat itu saya sedang puasa, jadi gak ke mana-mana deh selain ke Rumah Sakit-Balik Kos-Makan-Tidur, hehehe

JUMAT, 31 MARET 2017

Sama sih kayak hari-hari biasanya sih, hehehe. Maaf ya kayaknya gak ada yang menarik, hehehe.

Nah, tapi mulai jam 15.00, saya dan teman saya kebetulan kedapatan jadwal jaga di UGD. Di sana, kami melakukan anamnesa pasien, terutama pasien bedah serta konsultasi ke dokter spesialis bedahnya. Kami juga melakukan tindakan keperawatan serta tindakan yang menunjang diagnosa penyakit si pasien. Kami jaga di sana sampai jam 1 pagi lalu kembali ke kos untuk istirahat.

SABTU, 1 APRIL 2017

Nah, biasanya kalau kepaniteraan dokter muda pada hari Sabtu itu libur, lah ini harus masuk, sediih bangeet. Tapi untungnya cuma sampai jam 11 aja karena Poli tutup jam 11 siang, bahkan sudah sepi pasien sejak jam 10 pagi tadi.

Langsung ke malam harinya aja ya. Rencananya sih mau makan pecel Sri Tanjung, tetapi ternyata tutup. Jadi, kami sekelompok pergi ke WAROENG LATTE. Semacam kafe gitu sih. Tempatnya, lumayan remang-remang dan rame banget! Di sana juga ada DJ-nya yang menghibur para konsumen dengan remix lagu-lagu masa kini.

Saya memesan tenderloin steak, brocoli mozarella, dan "jus hijau". Rasanya enak-enak banget. Nah, ada rasa ada harga, harganya sih lumayan mahal untuk ukuran anak kos. Steaknya aja harganya 55ribu sendiri! Hehehe.

Sekian ceritaku saat di Madiun untuk minggu ini. Tunggu kelanjutan cerita saya di minggu-minggu selanjutnya yaa!


Wassalaamu'alaikum!