HAPE KESAYANGAN DARI MASA KE MASA
by
DAMAR GUMILAR
- Juli 16, 2018
Assalaamu'alaikum!
Ini ponsel pertama saya hadiah setelah saya sunat saat liburan kenaikan kelas menuju kelas 6 SD. Dibelikan oleh orang tua saya karena saat itu hampir seluruh keluarga menggunakan kartu Fren sebab biaya untuk telepon dan SMS murah banget kalau ke sesama Fren. Fiturnya sih sangat sederhana, bisa telepon, SMS, dan main game. Tapi saya memegang ponsel ini cuma beberapa bulan karena saya berikan ke nenek saya karena beliau belum mempunyai ponsel Fren.
Setelah itu, saya menggunakan ponsel (lagi-lagi) 'bekas' punya Ibu saya karena Ibu saya ingin ganti ke BlackBerry. Ini ponsel yang best seller dari seri Walkman yang terkenal pula karena ponsel untuk penikmat musik karena yang paling murah dari semua seri ini. Fiturnya hampir sama dengan K310i namun bisa diisi kartu memori hingga 256 MB seingatku. Btw, Ibu saya membeli ini sekitar tahun 2008 (dengan harga 900 ribu rupiah) dan saya pegang tahun 2011 hingga 2012 hendak masuk perkuliahan. Ponselnya masih awet sih hingga sekarang masih tersimpan. Seringnya sih hanya untuk mendengarkan radio dan musik aja.
Itu dia perjalanan ponsel saya selama ini. Bisa dilihat kalau saya penggemar ponsel merek Sony Ericsson. Menurut saya spesifikasi ponselnya menarik dan cukup bagi saya ketika SMP dan SMA namun harganya sangat terjangkau. Jujur saja, saya benar-benar kangen menggunakan ponsel-ponsel Sony Ericsson. Pengen sih beli ponsel-ponsel jadul lagi agar berasa 'nostalgia' sih hehe. Jangan lupa buat kepoin ponsel kesayangannya Kak Ros di sini yaa! Sampai nanti di #NgobrolBarengSahabat episode selanjutnya!
Wassalaamu'alaikum!
Ponsel merupakan alat telekomunikasi saat ini yang banyak digunakan orang-orang. Bahkan ponsel merupakan salah satu barang 'primer' yang mana setiap orang pasti punya ponsel. Untuk berkomunkasi, mengabadikan momen dengan kamera ponsel, atau memainkan musik atau menyetel radio, berselancar di dunia maya, bahkan membaca buku atau membuat dokumen semuanya bisa dilakukan dalam satu genggaman ponsel. Dan Tren ponsel terus berkembang seiring berjalannya waktu. Mulai dari ponsel polyphonic, sampai sekarang ada iPhone ataupun Android.
Ponsel digunakan oleh semua kalangan maupun usia. Bahkan ada yang dari SD sudah mempunyai ponsel. Kalian sendiri mulai kapan sih mulai megang ponsel?
Kalau saya sendiri kayaknya mulai kelas 6 SD sudah mulai menggunakan ponsel, dan sampai sekarang masih memegang ponsel (pastinya!). Selama kurang lebih 12 tahun saya memegang ponsel, pasti pernah ganti ponsel, saya lupa sudah berapa kali ganti ponsel. Maka itu, saya ingin membahas 'perjalanan' ponsel kesayangan saya mulai dari awal saya boleh memegang hape sendiri sampai sekarang.
1. FRENSIP SLIMO
Sumber : greenyluvpinky.blogspot.com |
Ini ponsel pertama saya hadiah setelah saya sunat saat liburan kenaikan kelas menuju kelas 6 SD. Dibelikan oleh orang tua saya karena saat itu hampir seluruh keluarga menggunakan kartu Fren sebab biaya untuk telepon dan SMS murah banget kalau ke sesama Fren. Fiturnya sih sangat sederhana, bisa telepon, SMS, dan main game. Tapi saya memegang ponsel ini cuma beberapa bulan karena saya berikan ke nenek saya karena beliau belum mempunyai ponsel Fren.
Setelah saya lulus SD dan diterima di SMP favorit, Alhamdulillah saya dibelikan ponsel lagi oleh Ibu saya yaitu ponsel ini. Saya kepengen ponsel ini karena spesifikasinya lumayan bagus dengan harga yang sangat terjangkau, saat itu dibeli dengan harga 810 ribu rupiah. Spesifikasinya kamera VGA, bisa telepon dan SMS, dengerin radio dan musik, main game, memorinya sekitar 15MB dan saat itu sudah cukup besar bagi saya. Tapi sayangnya, ponselnya hilang di sekolah, saya lupa hilangnya di mana, sedih sekalii..
3. SONY ERICSSON J120i
Setelah ponsel sebelumnya hilang, saya ngotot pengen pakai ponsel. Tapi Ibu saya tidak mengijinkan saya untuk membeli ponsel yang mahal karena Ibu menganggap saya masih belum bisa bertanggungjawab dengan barang mahal, buktinya ponsel saya hilang. Maka saya hanya bisa dibelikan ponsel sederhana seperti ini. Fiturnya hanya bisa telepon, SMS, radio, dan main game. Namun, ponsel sederhana ini justru yang paling 'berkesan' buat saya. Pertama, saya pacaran dengan mantan (ups!) pakai ponsel ini untuk SMS-an (bertahan cuma 6 bulan), kemudian saya hobi mendengarkan radio dengan menggunakan ponsel ini sehingga saya 'terkini' dalam urusan lagu terbaru di radio Lumajang. Cukup lama saya memegang ponsel ini, sekitar 2 tahun (itupun diselingi dengan ponsel-ponsel setelah ini), namun hilang karena dicuri, entah siapa yang mencurinya..
Setelah ponsel sebelumnya hilang, saya ngotot pengen pakai ponsel. Tapi Ibu saya tidak mengijinkan saya untuk membeli ponsel yang mahal karena Ibu menganggap saya masih belum bisa bertanggungjawab dengan barang mahal, buktinya ponsel saya hilang. Maka saya hanya bisa dibelikan ponsel sederhana seperti ini. Fiturnya hanya bisa telepon, SMS, radio, dan main game. Namun, ponsel sederhana ini justru yang paling 'berkesan' buat saya. Pertama, saya pacaran dengan mantan (ups!) pakai ponsel ini untuk SMS-an (bertahan cuma 6 bulan), kemudian saya hobi mendengarkan radio dengan menggunakan ponsel ini sehingga saya 'terkini' dalam urusan lagu terbaru di radio Lumajang. Cukup lama saya memegang ponsel ini, sekitar 2 tahun (itupun diselingi dengan ponsel-ponsel setelah ini), namun hilang karena dicuri, entah siapa yang mencurinya..
Saat naik ke kelas 9 SMP, saya dapat ponsel baru lagi, tapi kali ini tidak beli, namun 'bekas' punya kakak saya karena kakak saya beli ponsel baru lagi. Saya suka ponsel ini karena bentuk lipat yang memang saya idam-idamkan. Kameranya sudah lumayan 1,3MP, selain fitur-fitur dasar, tapi keunikan ponsel ini bisa touchscreen walau cuma bisa menggunakan stylus yang tersedia. Namun, sayangnya ponsel ini rusak karena jatuh ke lantai dari atas tempat tidur dan ponsel terbelah jadi 2 (maklum ponsel bentuk lipat resikonya begini). Lalu saya kembali ke ponsel J120i
Kemudian, saya tiba-tiba hendak dibelikan kakak saya ponsel baru, dan itu kira-kira 2 bulan sebelum UAN SMP. Akhirnya saya memilih S312. Harganya saat itu hanya 700 ribu saja namun fiturnya sangat oke bagi saya. Kamera 2MP denga kualitas yang sangat bagus, fitur-fitur dasar dengan memori internal sekitar 15 MB yang bisa ditambah kartu memori hingga 4 GB. Uniknya, ponsel ini bisa menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda untuk pengaturan bahasa ponselnya. Saya sering iseng mengganti bahasa agar saya bisa belajar bahasa Jawa meskipun kadang-kadang ada kosa kata Jawa maupun Sunda yang tak saya mengerti. Selain fiturnya yang ciamik dengan harga terjangkau, saya suka desain ponselnya yang elegan dan sleek dengan warna yang saya punya adalah favorit saya, Abu-Abu. Ponsel ini tak bertahan lama di tangan saya, hanya beberapa bulan. Kronologinya, saya mengisi ponsel ini di kamar saya ketika hendak Salat Jumat dan kamarku dalam keadaan terkunci. Namun setelah saya Salat Jumat, entah kenapa ponsel saya raib. Entahlah siapa yang mencurinya, jujur saya kangen banget dengan ponsel itu..
Setelah itu, saya ganti ponsel lagi dengan ponsel 'bekas' punya kakak saya lagi. Kebetulan saya sempat mengincar ponsel ini karena termasuk kategori ponsel "CyberShot" yang digadang-gadang punya kualitas kamera yang oke banget. Selain itu, harganya juga terjangkau untuk ponsel dengan kualitas kamera setara kamera profesional saat itu (1,7 juta dan itu setelah mengalami penurunan harga karena Sony Ericsson sering banget mengalami penurunan harga). Saya juga suka dengan desainnya yang simpel, elegan, dan sleek apalagi dengan pilihan warna coklat elegan ini. Kualitas kameranya benar-benar bagus seperti kamera pocket 3 MP juga (ponsel ini kameranya 3 MP), sangat halus dan jernih. Layarnya juga termasuk besar sehingga enak dilihat. Ukuran ponsel ini juga pas digenggaman. Tapi saya hanya setahun menggunakan ponsel ini karena keypad-nya sudah rusak total semuanya. Saya masih menyimpan ponsel ini di lemari kamar saya.
7. SONY ERICSSON W200i
Setelah itu, saya menggunakan ponsel (lagi-lagi) 'bekas' punya Ibu saya karena Ibu saya ingin ganti ke BlackBerry. Ini ponsel yang best seller dari seri Walkman yang terkenal pula karena ponsel untuk penikmat musik karena yang paling murah dari semua seri ini. Fiturnya hampir sama dengan K310i namun bisa diisi kartu memori hingga 256 MB seingatku. Btw, Ibu saya membeli ini sekitar tahun 2008 (dengan harga 900 ribu rupiah) dan saya pegang tahun 2011 hingga 2012 hendak masuk perkuliahan. Ponselnya masih awet sih hingga sekarang masih tersimpan. Seringnya sih hanya untuk mendengarkan radio dan musik aja.
Ketika masuk perkuliahan, saya akhirnya dibelikan lagi ponsel ini oleh orang tua. Awalnya saya ingin membeli ini karena bakalan dapet konten serial GLEE dan saya penggemar berat serial ini. Waktu itu saya beli dengan harga 1,4 juta rupiah. Spesifikasinya lumayan banget sih, kamera 5 MP, layar sentuh, radio, pemutar musik, serta bisa telepon dan SMS.
Saya beli ini karena melihat semua teman-teman kuliah saya menggunakan BlackBerry. Menurut saya ini penting untuk mendapatkan informasi dari komting tentang jadwal kuliah ataupun pengumuman yang lain. Tapi saya tahu bahwa BlackBerry saat itu masih mahal. Namun ternyata ada alternatif BlackBerry yang murah meriah, yaitu inject nomer dengan SmartFren dan harganya jauh lebih terjangkau, saat itu sekitar 800 ribu rupiah.
Tren android smartphone yang merajalela membuat saya tertarik untuk mempunyainya. Akhirnya saya memilih ini karena alternatif lebih terjangkau daripada Samsung Galaxy S3. Saya pakai ini sekitar satu tahunan saja, lalu diambil alih oleh kakak saya, lalu lama-lama sudah rusak hehe.
11. SAMSUNG GALAXY NOTE 3
Ponsel ini adalah ponsel paling mahal yang saya beli dan sampai sekarang masih ada. Spesifikasinya tak usah ditanya lagi karena pada saat itu merupakan ponsel flagship dari Samsung Galaxy. Saya menggunakan ponsel ini sekitar 2,5 tahun sebelum akhirnya saya 'menambah' ponsel lain.
12. SAMSUNG GALAXY A7 (2017)
Ini dia ponsel yang saya pakai sekarang. Saya sudah pernah mengulas tentang ponsel ini. Silahkan baca di sini yaaa!
Itu dia perjalanan ponsel saya selama ini. Bisa dilihat kalau saya penggemar ponsel merek Sony Ericsson. Menurut saya spesifikasi ponselnya menarik dan cukup bagi saya ketika SMP dan SMA namun harganya sangat terjangkau. Jujur saja, saya benar-benar kangen menggunakan ponsel-ponsel Sony Ericsson. Pengen sih beli ponsel-ponsel jadul lagi agar berasa 'nostalgia' sih hehe. Jangan lupa buat kepoin ponsel kesayangannya Kak Ros di sini yaa! Sampai nanti di #NgobrolBarengSahabat episode selanjutnya!
Wassalaamu'alaikum!