DAMAR GUMILAR

Merawat kulit di badan dan juga rambut sama pentingnya loh dengan merawat kulit wajah agar kulit badan tetap sehat. Kalau saya sih dalam merawat kulit badan sih gak susah-susah amat, gak seperti kulit wajah saya karena tipe kulit badan saya cenderung normal, tapi kadang-kadang kering. Bagi saya yang penting dalam perawatan badan adalah supaya tetap lembab dan WANGI! Hehehe, kenapa? Karena saya suka banget perawatan badan yang sangat wangi sehingga saya gak perlu pakai parfum lagi, hehehe.

Kalau beberapa waktu yang lalu saya share mengenai updated skincare routine saya, kali ini saya ingin share juga mengenai produk-produk perawatan kulit badan dan rambut yang saya gunakan saat ini.

HAIR CARE ROUTINE

Tipe kulit rambut saya ini sedikit bermasalah karena masalah rambut saya adalah berketombe, berminyak, dan sering banget gatal-gatal di kulit kepala. Selain itu, masalah rambut saya adalah kadang-kadang kering (tapi gak terlalu kering juga sih) dan kadang-kadang juga mengalami rontok. Tapi, perawatan rambut saya sederhana banget, cuma pake sampo aja kok!

Sampo yang selalu saya gunakan adalah dari CLEAR atau SUNSILK. CLEAR yang saya gunakan kebanyakan itu yang botolnya putih atau yang sebenarnya itu untuk perempuan seperti Clear Ice Cool Menthol, Clear Sakura Fresh, Clear Superfresh Apple, Clear Strong & Soft dan ketika beli sampo saya selalu bergantian agar tidak bosan. Jujur aja, saya tidak cocok menggunakan Clear Men yang berbotol biru karena membuat rambut saya menjadi sangat kering dan gak nyaman. Kalau sampo SUNSILK yang saya gunakan juga gantian sih antara Sunsilk Anti Dandruff atau Sunsilk Hijab Refresh.

BODY CARE ROUTINE

Untuk perawatan badan sih gak repot-repot amat karena kulit badan saya cenderung normal. Tahapannya juga sederhana banget yaitu cleansing dan moisturizing.

1. CLEANSING

Koleksi sabun mandi The Body Shop yang haru saya habiskan.

Koleksi sabun badan Original Source yang harus saya habiskan.

2. MOISTURIZING

Koleksi body lotion yang harus saya habiskan

Wassalaamu'alaikum!

Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang diidamkan semua umat Muslim di seluruh dunia karena bulan Ramadhan ini adalah bulan penuh keberkahan, bulan penuh ampunan, dan penuh kebahagiaan, hehehe. Tak beberapa lama lagi sudah memasuki bulan Ramadhan loh, seneng gak rasanya? Saya yakin pasti senang banget. Saya sendiri sangat senang menyambut bulan suci ini karena bulan ini adalah bulan bagi saya untuk memperbaiki dan memaksimalkan ibadah saya seperti Salat Fardhu maupun salat sunnah-nya, berusaha untuk rajin mengaji, selain itu juga kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga maupun teman-teman terutama saat acara buka bersama.

Kali ini saya mau cerita sedikit mengenai "flashback" bulan Ramadhan tahun lalu yang penuh cerita ini. Mungkin sebagian dari yang akan saya ceritakan ini sudah pernah saya ceritakan di blog post sekitar tahun lalu.

Tahun ini adalah tahun keenam saya tak bisa merayakan salat tarawih dan menjalankan ibadah puasa hari pertama bersama keluarga saya karena kalau tahun ini saya harus kuliah di RSAL dr.Ramelan memasuki kepaniteraan dokter muda bagian Obgyn, itu tuh yang membantu persalinan ibu hamil dan senangnya bisa lihat bayi baru lahir yang lucu-lucu, hmmm, jujur aku jadi gak sabar melihat keponakanku nanti (ya, kakakku sedang hamil dan Insya Allah lahir bulan depan, doakan kakakku yaa). Apalagi pas banget hari pertama puasa (Sabtu, 24 Mei 2017) adalah hari di mana saja mendapat jadwal jaga di rumah sakit, semoga sepiii, hehehe. Kalau tahun sebelumnya saya menjalani kepaniteraan dokter muda bagian Jiwa.

Baca juga : COBAAN DI HARI PERTAMA RAMADHAN (2016)

Selama bulan Ramadhan tahun lalu, saya mencoba menjalani ibadah Ramadhan saya se-khusyuk mungkin, apalagi menjalani kepaniteraan bagian Jiwa. Setelah 2 minggu menjalani kepaniteraan bagian Jiwa di RSAL, lanjutlah belajar di RSJ dr.Radjiman Wediodiningrat, Lawang, Malang, Jawa Timur. Saya berada di sana selama 10 hari. Ini pengalaman bulan Ramadhan paling menarik sih karena jujur saya KURANG KHUSYUK menjalani ibadah Ramadhan di sana.

Mengapa? Di sana tuh suasananya seperti pedesaan yang sepiiii banget kalau malam hari, bahkan masjidnya pun sepi! Letak masjidnya itu di pojok banget dari lingkungan RSJ tersebut dan suasana sekitar sana agak gelap gitu kalau malam hari, sampai-sampai ketika menjalani ibadah salat tarawih di sana itu sepi banget, jamaahnya hanya bisa dihitung dengan jari, dan gak ada kultum sama sekali. Jujur aja sampai agak males sih beribadah di sana, tapi mau gimana lagi. Jujur aja, saya sering banget bolos salat Tarawih ketika berada di RSJ Lawang, atau saya sering salat tarawih di kamar saja, tapi kadang-kadang juga di masjid yang saya ceritakan.

Ada satu cerita yang sangat 'menyedihkan' bagi saya. Jadi, hari Jumat saya harus ujian praktek dengan dokter psikiatri di sana, dan waktunya mepet banget sama waktu salat Jumat. Saya memutuskan untuk ujian terlebih dahulu karena saya Muslim dan harus melaksanakan salat Jumat. Tempat ujiannya juga jauh banget di bagian geriatri yang letaknya lebih "pelosok" lagi. Setelah melaksanakan ujian dengan lancar, saya buru-buru menuju masjid untuk melaksanakan salat Jumat. Meskipun jarak dari bagian geriatri menuju masjid sangat jauh, saya tetap ke masjid dengan berjalan kaki-berusaha untuk berlari. Sesampainya di sana, saya melihat keramaian di sekitar masjid, saya berpikir bahwa masih khotbah Jumat dan banyak jamaah yang masih berbondong-bondong ingin masuk ke masjid. Ternyata saya SALAH BESAR! SALAT JUMATNYA SUDAH SELESAI! Padahal saat itu jam menunjukkan pukul 12.00! Cepet banget gilak! Akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke asrama dan melaksanakan slaat Dhuhur sendirian saja, karena kalau mau ke masjid yang lain yang saya tahu jaraknya jauh banget dan pasti bakalan terlambat.

Intinya, saya merasakan gimana susahnya menjadi Muslim sendirian diantara teman sekelompokku ketika melaksanakan bulan Ramadhan. Puasa sendirian di saat yang lain makan siang (dengan santainya), salat sendirian, sahur sendirian, buka puasa sendirian, mengaji sendirian, susah banget deh pokoknya sampai saya sempet nangis di pojokan kamar asrama karena rindu dengan suasana bulan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya yang sangat menyenangkan dan penuh kekhusyukan. Drama banget rasanya!

Makin drama banget rasanya ketika menjelang Idul Fitri. Di saat orang tua dan keluarga besar sudah ngumpul di kampung halaman di Yogyakarta sejak beberapa hari sebelum Idul Fitri, saya baru bisa berangkat ke Yogyakarta malam takbiran, dan gak sempet pulang ke Lumajang serta tidak bisa mengikuti acara buka bersama bareng teman-teman SD dan SMA. Sedih banget luar biasa, bahkan terasa hingga ketika saya menulis postingan ini ketika mengingatnya lagi.

Jadi itulah cerita bulan Ramadhan tahun lalu saya.

Lalu, di bulan Ramadhan tahun 2017 ini, saya memiliki resolusi-resolusi karena InsyaAllah selama bulan Ramadhan ini saya berada di Surabaya. Seperti lebih memperbaiki dan memaksimalkan ibadah-ibadah di Bulan Ramadhan saya yaitu salat fardhu, salat sunnah, puasanya, zakat dan shadaqah, mengaji. Selain itu, sepertinya bulan puasa ini bisa menjadi "ajang penurunan berat badan" bagi saya, hehehe, karena saya lagi gendut banget, hehehehe. 

Harapan saya di bulan Ramadhan 2017 ini semoga bisa menjadi bulan Ramadhan yang lebih baik lagi..

Wassalaamu'alaikum!

Kalau kalian sudah membaca postingan blog saya mengenai My (Current) Skincare Routine (baca disini) beberapa bulan yang lalu, kalian pasti tahu bahwa tahapan skincare routine saya banyak banget. Tapi, pengakuan terlarang sih bahwa saya kurang telaten dalam menjalani tahapan skincare routine saya itu. Alasannya sih, sibuk banget dengan kegiatan kepaniteraan dokter muda, berangkat pagi banget, pulang-pulang udah capek banget bawaannya pengen tidur melulu. Meskipun begitu, melakukan perawatan wajah tetap harus dilakukan demi mendapatkan wajah yang sehat, ya kan?

Sebenarnya, selain alasan itu. Entah kenapa wajah saya setelah melakukan tahapan skincare routine itu (meskipun produknya buat yang rentan berjerawat) wajah saya tambah jerawatan sih beberapa lama kemudian, tumbuh breakout, jerawatan yang tidak kunjung selesai sampai akhirnya saya menyerah untuk mengatasi jerawat dengan menggunakan produk ini itu. Kesimpulannya, saya tidak cocok dengan layering skincare routine atau menggunakan produk perawatan wajah yang terlalu banyak.

Seperti yang dikatakan Cyrille Telinge, founder brand skincare Novexpert (beberapa diantara kalian pasti tahu mengenai brand ini) pada video Skincare 101-nya Female Daily maupun di beberapa artikel wawancara dengan beliau, LESS IS MORE! Jangan terlalu banyak layering skincare. Sejak saat itu saya mulai menyederhanakan skincare routine saya, mulai tuh mencari-cari artikel di internet mengenai perawatan wajah yang wajib banget dilakukan. Setelah menyederhanakan tahapan perawatan wajah saya dengan 4 tahapan dasar perawatan wajah secara rutin, wajah saya menjadi lebih baik, setidaknya udah agak jarang jerawatan. Kalau misalnya muncul jerawat, itu karena salah produk, atau kelupaan mengganti sprei tidur, ataupun karena faktor makanan yang berlebihan seperti kebanyakan konsumsi makanan manis, berlemak, dan produk susu seperti yogurt.

Mungkin postingan ini akan panjang karena saya tak hanya menjelaskan tahapan skincare yang wajib dilakukan, namun juga menceritakan My Updated Skincare Routine yang sedang saya gunakan saat ini. In shaa Allah postingan ini sangat berguna bagi para pembaca yang baru mulai melakukan perawatan wajah secara rutin tapi nggak tahu harus memulai dari mana karena kebanyakan para pemula (bahkan saya juga) masih bingung dengan berbagai macam produk skincare yang ada di pasaran, mungkin ada essence, serum, masker, scrub, dan lain sebagainya. Nggak perlu bingung, kalau kamu ingin memulai perawatan wajah yang rutin, lebih baik kamu bisa ikuti perawatan wajah dasar ini!

1. CLEANSING

Langkah pertama yang PALING WAJIB dilakukan adalah membersihkan wajah. Kenapa? Polusi udara, minyak yang berlebihan di wajah, bahkan pemakaian sunscreen pun harus dibersihkan agar wajah bersih dan terhindar dari jerawat. Banyak sekali produk pembersih wajah di pasaran yang bisa kamu beli, nggak harus mahal kok untuk membeli pembersih wajah yang bagus, yang penting sesuai dengan jenis kulit wajahmu. Jenisnya banyak sekali, mulai dari susu pembersih, facial foam/facial wash, bahkan sekarang ada micellar water, cleansing balm, cleansing cream, dan lainnya.

Nah, pasti beberapa diantara kalian yang bingung tentang Double Cleansing, padahal sebenarnya banyak banget loh artikel mengenai ini di internet. Jadi, double cleansing itu menggunakan 2 produk pembersih wajah:

• SECOND CLEANSER

MY UPDATED CLEANSER

2. TONING

MY UPDATED TONER

3. MOISTURIZING

MY UPDATED MOISTURIZER

4. PROTECTING

MY UPDATED SUN PROTECTOR

Wassalaamu'alaikum!

Siapa yang tak kenal dengan penulis buku yang sudah difilmkan seperti Surga Yang Tak Dirindukan dan juga Assalaamu'alaikum, Beijing!? Ya, Kak Asma Nadia! Kak Asma Nadia merupakan salah satu penulis muslimah terkenal di Indonesia. Banyak sekali karya-karyanya yang memuat unsur Islami-nya. Tak jarang hasil karyanya diangkat menjadi film layar lebar bahkan sinetron, tak hanya yang sudah saya sebutkan tadi juga ada Emak Ingin Naik Haji, Catatan Hati Seorang Istri, bahkan Kak Asma Nadia pernah membuat novel bergenre thriller yang sempat difilmkan yaitu Pesantren Impian.

Saya ngefans banget sama Kak Asma Nadia sejak saya duduk di bangku kelas 6 SD, sejak ketika di SD saya dan teman-teman hobi banget membaca novel remaja Islami karangan penulis-penulis yang ternyata tergabung dalam anggota Forum Lingkar Pena. Apalagi cerita Aisyah Putri yang bisa dibilang sangat lucu dan ceritanya sangat berhubungan dengan cerita anak muda, dan alhamdulillah saya sudah khatam membaca semua serinya loh, hehehe. Tapi sayang kalau mau pinjam bukunya udah hilang gak tau ada di mana, huhuhu.

Sekitar awal Maret kemarin, saya menonton acara talkshow pagi favorit saya, Indonesia Morning Show di stasiun NET, saat segmen talkshow, pembawa acara IMS, Zivanna Letisha dan Vannico, mewawancarai Kak Asma Nadia yang ternyata merilis novel dengan latar belakang cerita entrepreneur muslimah berjudul "Cinta 2 Kodi". Video-nya bisa dilihat berikut ini:

Tuturnya, awalnya dia mengamati kejadian apa yang sedang janggal saat ini, lalu ia mencari tahu dan mengeksplorasi serta observasi dan mencari dan membaca sumber-sumber referensinya sehingga dia bisa membuat video seperti itu (intinya wawancara gua kayak gitu lah yaa, hahaha)

Intinya adalah sebagai penulis ataupun content creator harus banyak membaca apa pun, entah itu membaca buku ataupun membaca berita yang "what's happening right now" entah itu dari media cetak ataupun media online agar wawasan kita lebih luas dan bisa mendapat inspirasi.

"Membaca itu lezat. Mengapa? Karena dapat mengenyangkan pikiran." - Rhoshandhayani KT

2. "HARUS MENULIS SETIAP HARI"

"Seperti juga pilot, penulis itu perlu jam terbang." - Asma Nadia

Menurut pendapat pribadi, kita perlu memiliki waktu untuk mengasah kemampuan menulis kita. Kak Asma Nadia juga menambahkan, "Kalau baru menyelesaikan 2,5 cerpen kemudian merasa menulis masih susah karena baru selesai 2,5 cerpen. Jadi, harus menulis setiap hari." Begitu juga dengan blogging, usahakan sekali menulis konten di blog harus tuntas. Memang blogging gak harus setiap hari, tapi kita bisa mengasah kemampuan menulis kita dengan menulis buku harian ataupun jurnal, dan sebagainya. 

Kalau saya pribadi, dulu ketika masih duduk di bangku SMP saya rajin banget menulis cerpen tiap hari sepulang sekolah meskipun cuma beberapa halaman dan sekarang semua cerpen-cerpennya udah hilang entah kebawa virus apa, hahaha. Tapi kalau sekarang ini, saya hanya menulis di sebuah jurnal harian sebagai "terapi jiwa" saya saat sedang senang maupun sedang kalut.

3. "PUNYA KOMUNITAS"

Menurut saya, bergabung dalam komunitas itu penting. Selain untuk iklim kompetisi, dalam komunitas kalian bisa belajar dan mendapat inspirasi baru dari para penulis sesama anggota komunitas. Saya tidak ikut dalam komunitas menulis, tapi yang saya tahu komunitas menulis yang sangat terkenal adalah Forum Lingkar Pena yang saya ingin banget tergabung dalam komunitas itu.

Bagi para blogger maupun vlogger, saat ini banyak banget komunitas-komunitas blogging ataupun vlogging yang bisa diikuti. Komunitas blogging yang saya ikuti adalah #1minggu1cerita ini. Manfaat yang saya rasakan setelah mengikuti komunitas tersebut adalah saya bisa menambah teman sesama blogger, "menantang" saya pribadi untuk menulis dengan teman yang "bukan saya banget", dan bisa belajar dari teman sesama blogger anggota komunitas.

4. "RENDAH HATI"

"Proses kreatif itu hanya bisa bergulir kalau seseorang itu rendah hati dan mau belajar, mau mendengar sehingga proses kreatifnya terus berjalan, dia bisa melahirkan karya-karya yang baru dan tidak berulang." - Asma Nadia

Intinya adalah kalau kita mau buka mata, telinga, mau belajar, bisa peka terhadap lingkungan di sekitarnya, serta tidak cepat puas kita bisa kok menjadi penulis handal.

Sekian kupasan singkat mengenai tips-tips menulis dari Kak Asma Nadia yang bisa dibahas kali ini. Semoga tips-tips ini sangat bermanfaat buat para calon penulis maupun para penulis, blogger, vlogger, content creator yang ingin konsisten untuk menciptakan karya-karya. Ada satu pesan dari Pramoedya Ananta Toer yang bisa kamu renungkan bagi para penulis maupun content creator.

Wassalaamu'alaikum!